Thursday 20 August 2009

Mengapa Saya Berhenti Merokok

Rokok memang pernah menjadi bagian dari hidup saya selama 8 tahun. Saya mulai merokok kelas 6 SD (gila ya..). Saat itu saya senang berkumpul dengan teman2 pedagang asongan di terminal. Disini saya belajar banyak sekali hal yang baik, namun tentu juga hal yang tidak baik, salah satunya merokok. Saya memang bukan perokok berat, cuma 1 bungkus sehari hehehe..

Selama saya merokok, saya sering kali melihat poster atau penyuluhan tentang bahaya rokok bagi kesehatan terutama paru-paru. Tapi ajaibnya saya cuek aja, seakan-akan itu tidak akan mungkin terjadi pada saya. Paling-paling yang ada dalam pikiran saya, kalo saya mulai sesak napas nanti, baru saya akan berhenti merokok supaya ga semakin parah. Saya yakin banyak teman-teman yang berfikiran seperti saya.

Sampai suatu saat saya melihat seorang pria umur 40 an sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Penampakan fisiknya terlihat gagah dan sehat. Namun pada hidungnya terpasang selang, dan yang paling menarik perhatian saya di leher depannya keluar selang yang berhubungan dengan alat pernapasan. Sehingga walaupun keadaannya sadar, beliau tidak bisa makan atau minum secara normal. Keadaan ini membuat saya "gatel" ingin tau ada apa dengan orang ini (want to know.. aja..)

Ternyata beliau menderita kanker nasopharing.
Saya dijelaskan penjang lebar tentang penyakit yang satu ini oleh dokter. Yang jelas ini disebabkan oleh rokok. Racun yang berada di dalam rokok sangat bersifat karsinogenik (pemicu kanker) dan semakin diperburuk dengan suhu asap yang panas membuat efeknya menjadi berkali-kali lipat.

Saya tidak akan menjelaskan secara mendetail tentang penyakit ini karena ini memang bukan bidang saya. Saya hanya membantu teman-teman untuk sedikit memahaminya.

Kanker adalah sebuah keganasan sel tubuh. Sel akan berkembang sangat cepat, namun tidak dalam bentuk yang normal sehingga bersifat destruktif bagi tubuh. kanker pun dapat menyebar keseluruh tubuh dengan banyak cara.

Sebelumya kita perlu tau dimana sih letak nasopharing


Jika terjadi keganasan di situ, seperti apa sih penampakannya?



Jika semakin parah dan meluas, akan seperti di bawah ini



Dan jika sampai meluas sehingga mengganggu jalan pernapasan, maka dilakukan Tracheostomi atau melubangi leher bagian depan dan trachea sebagai jalan pintas pernapasan.



Kira- kira gambarannya seperti diatas, namun yang saya lihat jauh lebih parah karena beliau sampai tidak bisa makan/minum dan bicara.

Saya review sedikit.
Seorang pria umur 40 tahun (muda) dan tampak gagah, Namun harus makan/minum melalui selang dan bernapas melalui selang di leher. Tidak bisa makan atau minum (yang merupakan salah satu kenikmatan hidup) dan hanya terbaring di ranjang RS. Semua terjadi hanya karena kebiasaan merokok.

Jadi teman-teman.. kanker paru mungkin tidak terlihat, impotensi mungkin tidak terasa, tapi yang ini bener-bener akan merebut kebahagiaan kita di dunia. seharusnya umur 40 adalah masa-masa puncak prestasi, menikmati hasil kerja keras kita, mengajak anak dan istri jalan-jalan dan bersenang-senang. Namun yang terjadi, hanya bisa berbaring di ranjang RS dan merepotkan anak dan istri

be wise my friends..



Pictures :
www.hpb.gov.sg
www.laser-med.blogspot.com
www.tobaccofacts.info
www.virtualcancercentre.com
www.ispub.com

No comments:

Post a Comment