Mengapa ?
Karena ditangan sang guru inilah moral bangsa terbentuk. Beliaulah yang menentukan karakter sebuah bangsa. Jadi bangsa yang ramah, atau jadi bangsa yang brutal. Jadi bangsa yang cerdas atau bangsa yang bodoh. Jadi bangsa yang memiliki kemampuan dalam berkreasi, atau menjadi bangsa yang pengikut.
Namun sang guru yang sangat dasyat ini sedang sakit. Beliau kesulitan dalam menilai mana yang harus diajarkan kepada muridnya.
Kadang materi untuk orang dewasa diberikan untuk anak-anak.
Kadang beliau mencontohkan kebrutalan seakan-akan berkata "inilah sifat bangsa kita yang sebenarnya".
Kadang berusaha menyelesaikan masalah orang lain seakan-akan beliau memiliki latar belakang psikologi yang mumpuni.
Kadang beliau mengajak kita untuk melihat masalah orang lain sebagai sebuah tontonan yang menghibur.
Kadang beliau menampilkan sandiwara yang mengajarkan jika anda wanita dan ingin kaya, menikahlah dengan anak orang kaya, namun harus siap menghadapi jahatnya anggota keluarga si kaya. Dan lucunya dia selalu mengulang topik yang sama dengan sandiwara yang berbeda.
Mari kita doakan semoga guru kita ini kembali sembuh dan sanggup memilah mana yang sepatutnya diajarkan kepada kita sebagai bangsa Indonesia. Sehingga ilmu yang beliau ajarkan mampu menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang cerdas, ramah, baik hati dan disegani oleh bangsa lain.
Ya.. anda benar.. guru yang saya maksud bernama televisi.
Pictures : somecontrast.files.wordpress.com
No comments:
Post a Comment