Monday, 24 August 2009

Aku dan Spasmophilia - bag 2

Pengobatan dengan suplemen Ca dan Mg saja saya rasakan sangat kurang karena hanya mengurangi gejala namun tidak menyembuhkan. Seberapa banyak pun suplemen yang saya minum, kadar Ca darah saya tetap saja rendah. Saya berfikiran pasti ada masalah lain yang menyebabkan Ca selalu rendah. Mungkin saja salah satunya terdapat masalah di pencernaan.

Mencari literatur tentang spasmophili bukanlah hal yang mudah. Sangat jarang artikel atau jurnal yang membahas tentang penyakit yang satu ini. Kalaupun ada, kesimpulan akhirnya hanya sampai dengan Kurangnya Ca dalam darah, sehingga pengobatannya adalah dengan suplemen Ca. Sedangkan sebagian besar dokter yang saya tanya, tidak mengerti apa itu spasmophilia.

Sampai akhirnya sekitar 1 tahun yang lalu saya berdiskusi dengan dokter saya sejak kecil, dr. Ari F Ramba, beliau adalah dosen FK UNTAR. Beliau menyarankan untuk memeriksa hormon reproduksi yaitu Testosteron dan estrogen. Hal ini didasari dengan angka kejadian penurunan kadar Ca darah pada wanita yang menapouse.

Dokter Ari benar, Testosteron saya cukup jauh di bawah normal (saya lupa tepatnya berapa). Akhirnya saya mencoba pengobatan dengan andriol. Setelah 2 minggu Hasil lab darah saya menunjukkan kadar testosteron kembali normal dan Ca darah menjadi 9 mg/dl. Sebuah angka yang sangat menggembirakan.
Kondisi fisik saya pun membaik dengan cukup signifikan, Serangan hanya terjadi 2 minggu sekali, itupun durasinya menjadi pendek dan kualitasnya jauh berkurang. Saya tidak pernah lagi mengalami sakit kepala yang membuat saya harus berada di tempat tidur, saya juga tidak pernah mengalami penurunan tajam penglihatan apa lagi tunnel vision. Memang saya masih mengalami termor , diare ataupun nyeri otot, namun kualitas dan frekuensinya tidak separah dulu.

Saya meminum andriol hanya 1 minggu sekali, ini dikarenakan ketakutan saya akan efek samping suplai testosteron yang berlebihan bisa memicu terjadinya hiperplasi prostat. Bahkan saya sedang mencari makanan/minuman alami yang dapat meningkatkan kadar testosteron tanpa menggunakan suplemen hormon.

Belakangan ini saya sedang mencoba susu kedele. Karena dari beberapa sumber yang saya baca, susu kedele memiliki kandungan senyawa yang mirip dengan estrogen yang disebut fitoestrogen. Zat ini juga dapat merangsang peningkatan testosteron secara alami.
Memang saya belum menemukan penelitian yang mengatakan seperti itu, namun tidak ada salahnya dicoba.

Sehubungan dengan membaiknya kondisi tubuh saya, maka saya ingin memulai lagi kuliah saya yang tertunda. Saya akan melanjutkan koass saya di tempat baru di jakarta. Semoga ada universitas yang mau nerima ya hehehe... pengen jadi dokter nih..
Mohon doanya ya..

Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman kepada sesama penderita spasmophilia yang mungkin masih terhenti sampai dengan pengobatan menggunakan suplemen calsium saja. Untuk lebih lengkap tentang apa itu spasmophilia, Silahkan membaca posting saya tentang Spasmophilia.

No comments:

Post a Comment